Tips Buat Bunda Mempersiapkan Anak Masuk Sekolah

Memiliki anak yang soleh dan sholehah adalah dambaan setiap orang tua. Banyak cara untuk menuju hal itu, salahsatunya dengan menyekolahkan anak di sekolah formal. Persiapan masuk sekolah terlihat menakutkan dan membuat anak dan bahkan orang tua cemas. Hal yang biasanya mereka khawatirkan adalah adanya peraturan dan pengalaman baru yang akan mereka alami nanti di sekolah.Children make their way to their class r

Perubahan yang terjadi saat pertama masuk sekolah cukup besar bagi anak. Di hari-hari pertama sekolah biasanya beberapa anak suka menangis karena merasa tidak betah dengan lingkungan barunya. Hal ini dapat dimaklumi, karena anak yang biasanya berada di rumah hampir sepanjang hari bersama orang tuanya, kali ini harus berada di tempat baru bersama orang-orang yang baru dikenalnya selama beberapa jam. Tentu pengalaman baru ini membuat anak tegang dan merasa tidak nyaman.

Oleh karenanya, sebagai orang tua sangat penting bagi Anda untuk mendukung anak melewati masa transisi ini. Sebaiknya perkenalkan terlebih dahulu konsep dan hal-hal yang berhubungan dengan sekolah jauh-jauh hari sebelum anak masuk sekolah untuk pertama kalinya.

Tips berikut ini Bimbel BATASA bagikan khususnya buat para orang tua siswa BATASA dan umumnya bagi para orang tua yang hendak menyekolahkan anaknya. Tips berikut yang dapat membantu Anda menyiapkan anak bersemangat masuk sekolah khususnya di tahun pertama:

  1. Jelaskan perubahan rutinitas sehari-hari yang akan terjadi. Apabila perlu buatlah ilustrasi dengan gambar atau foto-foto yang menerangkan kegiatan sekolah yang menyenangkan.
  2. Berdiskusilah dengan anak mengenai perasaannya masuk ke lingkungan baru. Anda bisa membacakan buku cerita tentang hari pertama masuk sekolah. Coba bantu anak mengatasi kegugupannya dalam menghadapi tantangan baru dan interaksi sosial di sekolah nanti.
  3. Beberapa minggu sebelum sekolah sebaiknya ajak anak untuk mengunjungi calon sekolahnya. Apabila memungkinkan ajak anak untuk berkeliling sekolah, bertemu dengan gurunya yang akan mengajarnya, ke toilet, ke kantin, dan melihat ruang kelasnya. Lebih baik lagi apabila anak bisa melihat kegiatan belajar-mengajar berlangsung, sehingga bisa membantunya membayangkan kegiatan barunya nanti di sekolah. Hal ini dapat membantu anak merasa nyaman berada di lingkungan baru, karena saat itu Anda bersamanya.
  4. Anda juga bisa bermain “guru dan murid” bersama anak Anda sebelum masa sekolah tiba. Lakukan kegiatan yang sekiranya akan anak Anda lakukan di kelas seperti menggambar, mewarnai, menempel gambar dan lain sebagainya. Buat anak lebih bersemangat masuk sekolah dengan membelikan anak meja belajar dan kursi kecil untuk mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolah atau belajar bersama Anda di rumah.
  5. Perkenalkan juga kegiatan rutin sehari-hari yang baru seperti jam makan paginya dan jam tidurnya, beberapa hari atau beberapa minggu menjelang tahun ajaran baru dimulai. Latihan ini dilakukan agar anak Anda ” tidak kaget” dengan jadwal barunya saat waktu masuk sekolah tiba.
  6. Selain kunjungan ke sekolah secara khusus, Anda juga bisa sebelum bepergian ke suatu tempat misalnya untuk sengaja melewati sekolahnya. Terutama melewati sekolah saat jam istirahat, maka anak Anda bisa melihat keceriaan teman-teman yang sedang bermain di sekolah.
  7. Ketika hari masuk sekolah semakin dekat, bantu anak untuk menata segala yang diperlukan untuk hari pertamanya masuk sekolah. Biarkan anak menyiapkan baju seragamnya, sepatunya, alat tulis dan tasnya.
  8. Ceritakan hal-hal positif atau menarik tentang sekolah dan kegiatan yang anak Anda akan lakukan di sekolah bersama teman-temannya. Anda juga bisa bercerita mengenai pengalaman Anda masuk sekolah dulu ketika Anda masih kecil kepadanya.
  9. Diskusikan secara santai mengenai makan siang atau snack sekolah yang akan dibawa anak ke sekolahnya nanti. Kegiatan menyusun menu makan siang atau snack yang sehat ini tentu menyenangkan bagi anak. Anda juga bisa membeli peralatan makan siang bersamanya seperti boks makan siang, botol air minum, sendok dan garpunya yang memiliki gambar tokoh kartun favoritnya.
  10. Apabila anak mendapat makan siang atau snack dari kantin sekolahnya, pastikan guru di sekolah mengetahui apabila anak Anda memiliki alergi pada makanan tertentu atau tidak.
  11. Ajak juga anak untuk menemani Anda saat membeli peralatan tulisnya. Biarkan anak Anda memilih tas, buku, pensil, penghapus dan alat tulis lain yang disukainya.
  12. Diskusikan dengan guru di sekolah apabila anak memiliki masalah kesehatan, gangguan/keterbatasan dalam beraktivitas atau kelainan fisik yang berpengaruh pada kegiatan sekolahnya nanti.
  13. Ajarkan anak untuk menghormati guru-guru di sekolahnya nanti dan juga untuk tidak nakal dengan teman-teman di sekolahnya. Latih anak untuk bersikap baik misalnya dengan mengatakan terima kasih, tolong dan maaf.
  14. Jelaskan ke anak bahwa lingkungan kelas tidaklah sama dengan lingkungan rumah dimana anak bisa bermanja-manja dan diperhatikan secara intensif oleh orang tua atau pengasuh. Ajarkan anak untuk memahami situasi kelas dimana seorang guru harus membagi perhatiannya dengan banyak murid yang lain di kelas.
  15. Pastikan anak Anda cukup waktu tidurnya di malam hari karena kekurangan waktu tidur dapat berpengaruh pada suasana hatinya di sekolah akibat kelelahan. Usahakan anak sudah makan minimal 2 jam sebelum jam tidur. Apabila waktu makan dan tidur terlalu dekat dapat menyebabkan berkurangnya kualitas tidur anak. Hal ini dikarenakan otak masih aktif bekerja memerintahkan tubuh mengolah makanan.
  16. Sebaiknya anak dan Anda tiba lebih awal pada hari pertama masuk sekolah. Buat anak merasa lebih nyaman dengan berjalan bersama anak di halaman atau koridor sekolah membicarakan tentang pengalaman baru apa yang akan didapatkannya nanti di hari pertamanya. Keterlambatan di hari pertama dan ketegangan karena terburu-buru bisa merusak suasana hati di hari pertama sekolahnya. Tentu Anda tidak mau hal itu terjadi pada si kecil bukan?
  17. Sebelum masa sekolah dimulai, sebaiknya anak sudah bisa ke toilet sendiri atau berani menyampaikan ke gurunya apabila ingin menggunakan toilet. Bila anak tidak menguasai hal ini dan “ngompol” di sekolah tentu akan membuatnya malu. Anak-anak yang mengompol di sekolah biasanya karena belum terbiasa pergi ke toilet sendirian karena terbiasa dibantu, atau kurang merasa aman sendirian karena tidak ada orang tuanya. Atau bisa juga karena toilet di sekolah tidak sama dengan toilet di rumah, misalnya dalam bentuk (jongkok atau duduk) juga kebersihan dan kenyamanannya.
  18. Apabila anak masih merasa tegang, khawatir dan terlihat seperti menolak untuk ke sekolah di beberapa hari pertama sekolahnya, bersabarlah karena anak masih dalam masa transisi mengenal lingkungan barunya. Saat santai ajaklah anak untuk berbicara dengan Anda dari hati ke hati. Berikan semangat dan buat anak merasa lebih bangga dengan mengatakan bahwa dia sekarang bukan anak kecil lagi, tapi sudah menjadi anak “besar” karena sudah masuk sekolah.
  19. Tidak dipungkiri bahwa bukan hanya anak yang cemas dengan kegiatan baru ini, tapi juga orang tua bisa khawatir berlebihan menjelang anak masuk sekolah. Jangan tunjukkan perasaan cemas Anda pada anak, sebaiknya tunjukkan rasa percaya diri karena perasaan anak bisa terbawa dari perasaan Anda.
  20. Berikan pelukan dan ciuman kasih sayang kepada anak Anda sebelum masuk sekolah. Yakinkan anak bahwa Anda akan bersamanya lagi setelah waktu sekolah selesai. Anak akan merasa lebih mudah dengan “perpisahan sementara” ini dengan Anda karena percaya bahwa Anda akan datang menjemputnya nanti.
  21. Ketika waktunya pulang sekolah beri anak pelukan dan sambutan hangat yang membuatnya tidak merasa “dijauhkan” dari rumah. Jangan buru-buru menginterogasinya tentang hari pertama sekolahnya, kegiatan baru yang mungkin hanya sekitar beberapa jam saja itu tentu membuat anak Anda cukup lelah. Biarkan anak Anda tenang dulu dengan berganti pakaian dan makan atau minum. Setelah itu Anda bisa menanyakan tentang kegiatan yang dilakukannya di hari pertamanya atau tunggu sampai anak siap untuk bercerita. Dengarkanlah ceritanya, jangan bertanya terlalu banyak kepadanya.
  22. Di minggu-minggu awal masuk sekolah biasanya banyak anak yang menangis. Tangisan mereka merupakan bentuk dari kecemasan yang belum hilang atau kurangnya rasa percaya diri pada anak. Atasi reaksi menangisnya segera, karena apabila tidak diatasi bisa jadi dapat menyebabkan anak tidak mau pergi ke sekolah sama sekali.

Demikian beberapa tips yang bisa dishare. Semoga rencana para bunda menyekolahkan anaknya berjalan dengan lancar. Amin 🙂 | Dari berbagai sumber

Tinggalkan komentar